Friday, February 10, 2006

Memory Town

Kulangkahkan kaki dalam kegelisahan
Kutinggalkan kota ini dalam kenangan
Berat dengan beban yang sarat
Hingga sampai ku di terminal kebencian yang pengap

Kota yang panas hingga daun-daun meranggas
Hingga menggoreskan luka dalam jiwa dan ragaku
Tergagap aku dalam kebisingan membuat nuraniku tak lagi mampu mencerna

Bau sengak masih tercium dalam indraku
Suara makian orang masih terngiang dalam pendengaranku
Sedangkan jiwaku tak mampu lagi menstimulasi ragaku
Aku terpaku berdiri dalam ragu yang kian membiru

Aku takkan menyalahkan siapa-siapa dalam hidup ini
Ketakutanku telah gugur satu demi satu bersama hijaunya daun yang meranggas
Telah kuredam hasratku
Telah cukup aku belajar untuk menerima rasa sakit dengan kesadaran.


Brebes, Mei 2004 – Mei 2005

0 Comments:

Post a Comment

<< Home